Psikologi Positif – Psikologi positif merupakan ilmu yang membahas tentang kebahagiaan dan peningkatan kehidupan manusia. Psikologi lebih banyak digunakan di sekolah, organisasi, forensik, bahkan olahraga.
Menurut Martin Seligman, sebelum Perang Dunia II, psikologi mempunyai tiga tugas, yaitu pengobatan gangguan jiwa, penciptaan kehidupan manusia, dan pengenalan serta pengembangan bakat individu (Seligman dan Csikszenmihalyi 2000). Psikologi tentunya tidak hanya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas intelektual, tetapi juga bagi penyandang kesehatan mental.
Psikologi Positif
Kekhawatiran Seligman mengarah pada kesimpulan bahwa psikologi tidak hanya berkaitan dengan penanganan hal-hal negatif, tetapi juga dengan menumbuhkan hal-hal positif. Berdasarkan gagasan tersebut, Seligman menciptakan gerakan yang disebut “Psikologi Positif”.
Cara Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri Dengan Psikologi Positif
Psikologi positif tidak mendiagnosis penyakit mental, namun membantu dalam identifikasi diri. Psikologi positif disebut juga dengan ilmu kebahagiaan. Sebab jika dibaca dengan baik maka yang membacanya akan merasakan pengaruh baik dalam kehidupannya.
Pengenalan ilmu kebahagiaan ini dibahas dalam buku Psikologi Positif karya Garvin Coey (Book Publishers, 2021). Salah satu pertanyaan penting yang diajukan dalam buku ini adalah: apa itu kebahagiaan dan bagaimana psikologi positif mengajarkan tentang kebahagiaan?
Proses menemukan kebahagiaan merupakan konsep yang panjang dan abstrak. Pendekatan tertua dalam membahas kebahagiaan adalah pendekatan hedonistik. Pandangan ini berpendapat bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan mencari kesenangan sebanyak-banyaknya dan sebisa mungkin menghindari penderitaan.
Semakin meningkatnya pandangan hedonistik, maka kemampuan menggambarkan pentingnya kebahagiaan dianggap semakin rendah. Beberapa gagasan menyatakan, antara lain, bahwa orang tidak pernah menikmati kebahagiaan. Individu hanya fokus untuk mendapatkan kesenangan dan karena itu tidak berkembang.
Jalan Kebahagiaan Menurut Psikologi Positif
Pencarian umat manusia akan kebahagiaan terus berlanjut. Socrates percaya bahwa kebahagiaan sejati berasal dari pengetahuan diri. Pendekatan lain yang sangat berpengaruh dalam mendefinisikan kebahagiaan adalah prinsip eudaimonia yang dipelopori oleh Aristoteles. Menurut prinsip eudaimonia, tidak semua kesenangan layak untuk dikejar. Berbeda dengan hedonisme, prinsip ini mengajarkan pengejaran kesenangan itu sendiri dan menekankan pentingnya pengendalian diri.
Menurut psikologi positif, ilmu kebahagiaan dibagi menjadi tiga tingkatan: tingkat subjektif, tingkat individu, dan tingkat kelompok. Tahap subyektif adalah tahap pertama di mana kita mencari perasaan positif dalam diri kita. Tingkat Pribadi adalah tingkat lanjutan yang mengajarkan Anda bagaimana menjadi individu yang lebih baik. Tingkat tertinggi adalah tingkat kelompok, yang tidak lagi mengurusi dirinya sendiri, melainkan menyentuh dimensi sosial.
Psikologi positif tidak kebal terhadap kritik. Salah satunya mengatakan bahwa psikologi positif lebih fokus pada pembahasan hal-hal positif dan menghindari hal-hal negatif. Kondisi ini berarti psikologi positif tidak membantu manusia mencapai potensi tertingginya. Namun kritik justru membuat psikologi positif semakin berkembang. (Litbang)
Penerbit Buku Yunani Aristoteles Psikologi Gangguan Jiwa Potensi Resensi Buku Pengendalian Diri Carvin Coe Martin Seligman Sains Pendekatan Hedonistik Kebahagiaan Dimensi Masyarakat Sokrates-Hedonistik
School Of Parenting
Buku psikologi positif, jurnal psikologi positif, definisi psikologi positif, psikologi positif pdf, psikologi positif seligman, teori psikologi positif, terapi psikologi positif, buku psikologi positif pdf, sejarah psikologi positif, psikologi positif martin seligman, psikologi positif adalah, positif psikologi