Mengapa Asma Tidak Dapat Disembuhkan – Gambar – Wakil Menteri Kesehatan (FEMALE) pada konferensi pers Dante Saxon Harbon sekitar tahun 2021. Hari Asma Sedunia di Jakarta, Jumat (07/05/2021). ANTARA/ Zoubi Mahrofi.
Jika asmanya bisa terkontrol dengan baik, penderitanya bisa berolahraga. Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Kesehatan (PEREMPUAN) Dante Saxono Harbuono mengingatkan bahwa asma tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan.
Mengapa Asma Tidak Dapat Disembuhkan
Wakil Menteri Kesehatan saat temu media virtual pada tahun 2021. Pada kesempatan Hari Asma Sedunia, Jakarta mengatakan: Tindakan pencegahan terhadap faktor risiko asma lebih diprioritaskan daripada pengobatan.
Menyadari Bahaya Dan Cara Mengobati Penyakit Asma
Mereka menyarankan untuk mencegah faktor risiko asma, termasuk menghindari kontak dengan alergen seperti tungau, bulu binatang, debu, asap rokok, cuaca dingin, dan lainnya.
Menurut Dante, asma merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM). PTM merupakan masalah kesehatan yang berdampak sosial ekonomi dan angka kejadiannya semakin meningkat.
Beliau menyatakan: WHO-SEARO 2012 Data menunjukkan bahwa 71% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, dan sekitar 1,4 juta kematian disebabkan oleh penyakit pernapasan kronis.
Baca juga: Masyarakat Dihimbau Tingkatkan Kesadaran Asma Silakan Minum Tablet Vitamin D
Penyebab, Ciri Ciri, Hingga Pengobatan Asma
“Virus Covid-19 juga menyerang sistem pernafasan sehingga membuat penderita asma lebih rentan terhadap dampak parah COVID-19,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Feni Fitriani Taufik, perwakilan Persatuan Paru-Paru Indonesia (PDPI), menyampaikan: Asma merupakan penyakit pernafasan kronik yang bersifat menahun, gejala pernafasannya berubah seiring berjalannya waktu, dan sebagian besar faktornya bersifat keturunan. .
Gejalanya berupa mengi, batuk, dan tekanan dada yang parah, sering terjadi pada malam atau dini hari, menurut situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saluran udara di paru-paru menyebabkan gejala asma. Beberapa gejala asma antara lain: batuk, mengi, sesak napas, dan dada sesak.
Gejala-gejala ini ditandai dengan seringnya muncul dengan adanya faktor pencetus, dan sementara itu ada masa tanpa serangan.
Peneliti: Asma Pada Anak Bisa Disembuhkan Secara Permanen
Asma juga sering kali memburuk pada malam atau pagi hari dan membaik dengan atau terkadang tanpa pengobatan.
Karena asma sering kali berubah seiring berjalannya waktu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, memantau tanda dan gejala, dan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan.
Penting untuk dipahami bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan asma. Pemicu merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya serangan asma, yang tidak selalu sama pada setiap penderita asma.
Asma kronis dapat secara permanen mempersempit saluran yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru, sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas. Bahkan, pada kasus yang paling parah, asma bisa berujung pada kematian.
Penyakit Asma Anak Bisa Diketahui Di Usia 5 Tahun, Ini Penyebab Dan Pencegahannya
Anda dapat meminta dokter atau tim medis Anda untuk menulis secara rinci tentang pengobatan Anda dan cara menangani serangan asma Anda.
Vaksin influenza dan pneumonia dapat diberikan untuk mencegah serangan asma, yang dapat menyebabkan kambuhnya asma.
Sebelumnya kami telah menulis tentang beberapa alergen dan faktor eksternal yang dapat memicu serangan asma. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami faktor penyebab asma pada setiap penderita agar dapat menghindarinya.
Jika Anda bertindak cepat, kecil kemungkinan orang tersebut mengalami serangan asma parah, termasuk tidak memerlukan obat untuk mengendalikan gejala asma.
Kenali Lebih Dekat Penyakit Asma
Jangan mengganti obat asma Anda tanpa berkonsultasi dengan dokter, meskipun asma Anda sudah membaik. Seorang dokter dapat memastikan penggunaan obat yang benar dan meresepkan dosis yang tepat.
Dengarkan berita terbaru kami dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses berita saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan untuk menginstal WhatsApp anggota PDPI Arief Bachtiar (di bawah) pada konferensi pers Hari Asma Sedunia yang dihadirinya secara online, Selasa (2/5/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Jakarta (Antara) – Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan asma merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan dapat menyerang semua usia tanpa terkecuali.
Kami masih belum berani mengatakan bahwa asma bisa disembuhkan. Asma tidak dapat disembuhkan sampai sejauh ini, namun dapat dikontrol dengan baik. Anggota PDPI Arif Bakhtiar mengatakan pada konferensi pers Hari Asma Sedunia di Jakarta, Selasa: “Jika terkontrol dengan baik, penderita asma bisa menjalani hidup normal.
Asma In Singapore
Aref mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian mengenai pengobatan asma. Minimnya penelitian ini justru menimbulkan banyak mitos di masyarakat.
Menanggapi mitos tersebut, ia menegaskan bahwa asma bukanlah penyakit masa kanak-kanak yang bisa diobati di usia tua. Faktanya, asma bisa muncul pada usia yang lebih tua, dan pada beberapa kasus, asma tidak muncul hingga usia dewasa.
Baca juga: PDPI: 12 Juta Warga Indonesia Menderita Asma Baca juga: PDPI: Olah Raga Progresif Bantu Penderita Asma Tingkatkan Kualitas Hidup.
Meski belum ada obatnya, ia juga menegaskan bahwa asma sebagai masalah mental atau emosional hanyalah mitos belaka. Padahal, meski depresi, kecemasan, atau stres bisa memicu asma, namun penyebab asma bukanlah faktor psikologis.
Mitos Dan Fakta Tentang Asma
Asma juga tidak tergolong penyakit menular karena disebabkan oleh virus infeksi saluran pernapasan, seperti pilek dan flu, yang menyebabkan serangan asma.
Penyebabnya bisa berupa alergi seperti jamur, serbuk sari, dan bulu binatang, paparan bahan iritan dan polusi udara, infeksi saluran pernafasan akibat pilek atau flu, cuaca yang tidak menentu, dan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Ia mengatakan masyarakat harus mewaspadai gejala asma yang paling umum adalah sesak napas atau mengi.
Selain itu, beberapa orang percaya bahwa penderita asma sebaiknya tidak berolahraga. Bahkan, dokter menganjurkan agar setiap penderita asma berolahraga secara bertahap dan konsisten.
Bisakah Penyakit Asma Menyebabkan Kelelahan?
Mitos umum lainnya adalah asma hanya dapat dikendalikan dengan steroid dosis tinggi.
Dalam kesempatan itu, ia berharap masyarakat tidak percaya dengan tipu muslihat sumber yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Selain itu, Arif juga berharap para penderita asma dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas rokok.
Atau inhaler dan spray, terdapat mitos bahwa penggunanya menjadi ketagihan. “Ini bukan kecanduan, tapi kita membutuhkan obat untuk mengendalikan asma,” ujarnya.
Baca juga: PDPI serukan spirometri untuk diagnosis asma di seluruh Puskesmas Baca juga: Edukasi Asma Bantu Kurangi Gejala Asma Dokter Paru Dr. Wiwien Heru Wiyono mengikuti diskusi panel pengobatan asma dalam rangka Hari Asma Sedunia di Jakarta pada Selasa (02/05/2023). (Antara/Sean Philo Mohammad)
Propolis Untuk Asma, Bikin Sembuh Atau Makin Parah?
Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis paru dr. Wiwien Heru Wiyono mengatakan asma tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat dan tepat.
“Asma tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat dan tepat,” kata Wiwien saat diskusi pengobatan asma dalam rangka Hari Asma Sedunia secara daring di Jakarta, Selasa.
Wiwien mengatakan, penderita asma perlu mengetahui sejak dini bahwa asma tidak bisa disembuhkan, namun bukan berarti penderita asma bisa pesimis dengan kondisinya.
Penderita asma harus optimis terhadap kesembuhan karena tujuan pengobatan asma adalah mengendalikan asma.
Momentum Hari Asma Internasional, Siloam Hospitals Surabaya Edukasi Terapi Asma Di Masa Pandemi Covid 19
“Karena kalau asmanya bisa dikontrol, ibaratnya tidak mengidap asma. Ada parameter yang perlu ditetapkan dalam waktu empat minggu,” kata dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta itu.
Dokter yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini mengatakan, syarat pertama adalah terbebas dari gejala asma di siang hari, meski paling banyak dua kali dalam seminggu.
Kedua, penderita asma tidak menggunakan inhaler untuk mengatasi gejalanya saat serangan, meski hanya terjadi dua kali seminggu.
Ketiga, jangan terbangun di malam hari karena batuk, sesak napas, atau hal lain yang merupakan gejala serangan asma.
Wamenkes: Asma Tidak Bisa Disembuhkan Namun Dapat Dikendalikan
Klarifikasinya: Dan yang terakhir, dalam kurun waktu tersebut tidak ada gangguan aktivitas apapun, hal ini yang sebaiknya dilakukan oleh penderita asma agar tidak terganggu oleh penyakit ini.
Dokter yang juga praktek di rumah sakit. St. Carolus, asal Jakarta, mengatakan program pengobatan asma bersifat jangka panjang, termasuk pelatihan untuk mengetahui kapan penderitanya berpeluang terkena serangan asma.
Selain itu, penderita juga harus mengetahui apa yang harus dilakukan saat serangan asma, dan mengetahui apa saja pemicu serangan asma dapat membantu mencegah serangan asma.
Misalnya jika agennya adalah hewan maka kita harus hati-hati jangan sampai tertular hewan tersebut karena penyakitnya akan terus berlanjut.
Pdf) Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Asma Dengan Tingkat Kontrol Asma
Baca Juga: Penelitian Mengatakan Tidur Sehat Melindungi Anda Dari Risiko Asma Baca juga: Identifikasi Pemicu Asma, Pencegahan Peradangan Hingga Kambuhnya Penyakit Jangka Panjang Yaitu Alergi. Gejala asma adalah sering mengi atau batuk yang mempunyai ciri-ciri tertentu, dan juga terjadi secara berkala, biasanya pada malam hari, pagi hari, pagi hari atau pada cuaca dingin, pada musim kemarau yang banyak berdebu, setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Orang dengan riwayat asma atau riwayat alergi dalam keluarga lebih besar kemungkinannya menderita penyakit ini.
Asma merupakan suatu proses hipersensitivitas alergi yang diakibatkan oleh reaksi hipersensitivitas saluran pernafasan yang disebabkan oleh suatu alergen atau infeksi yang menyebabkannya. Pada orang dengan alergi atau sensitif, saluran udara menghasilkan lebih banyak lendir lebih cepat dan mempersempit saluran udara. Selama serangan asma, saluran udara menjadi sangat sempit, membuat pernapasan menjadi sangat sulit dan berpotensi mengancam nyawa. Asma juga dapat kambuh kapan saja jika terjadi suatu iritan, dan cara pengobatan untuk mengendalikan iritan tersebut berbeda-beda tergantung hipersensitivitasnya. Jika asma sangat umum terjadi, ada pengontrol yang dihirup setiap hari untuk mencegahnya
Apakah penyakit asma dapat disembuhkan, mengapa hiv tidak bisa disembuhkan, mengapa penyakit asma tidak dapat disembuhkan, mengapa buta warna tidak dapat disembuhkan, mengapa diabetes tidak bisa disembuhkan, apakah asma dapat disembuhkan, asma dapat disembuhkan, mengapa penyakit hemofilia tidak dapat disembuhkan, apakah penyakit asma dapat disembuhkan mengapa demikian, asma bisa disembuhkan tidak, kenapa asma tidak bisa disembuhkan, mengapa kanker tidak bisa disembuhkan