Apa Yang Dimaksud Pendidikan Vokasi – Pendidikan profesi terbukti dapat memperkuat perekonomian negara, karena menyediakan tenaga kerja yang berkualitas dan berkualitas. Oleh karena itu, pengembangan pendidikan profesi harus jelas.
JAKARTA, – Pendidikan vokasi di Indonesia harus bisa beralih ke paradigma kebutuhan dunia kerja dan industri atau berdasarkan permintaan. Untuk menuju paradigma baru tersebut diperlukan peran strategis dunia usaha dan industri yaitu DUDI yaitu memperoleh kewenangan untuk ikut serta dalam pengembangan pendidikan profesi.
Apa Yang Dimaksud Pendidikan Vokasi
Hal itu terungkap dalam diskusi antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apinda), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Kamar Dagang Jerman di redaksi Hariana Jakarta, Selasa (19/4/2022). Pertemuan tersebut membahas tentang pendidikan vokasi yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri model pendidikan vokasi ganda di Jerman.
Bakrun Dahlan: Muhammadiyah Dan ‘asiyiyah Perlu Kembangkan Pendidikan Vokasi
Anton J Supit dari Apindo mengatakan sistem pelatihan vokasi berkualitas tinggi sudah tersedia di banyak negara, termasuk Jerman. Indonesia tinggal menyampaikannya dan kemudian serius melaksanakannya sesuai dengan situasi di Indonesia.
“Namun pendidikan vokasi saat ini masih terkesan samar atau kabur. Presiden Joko Widodo memang tepat fokus pada penguatan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi harus memiliki kepemimpinan yang jelas jika kita ingin menyiapkan tenaga kerja yang unggul. “Keterlibatan perekonomian tidak hanya pada penerimaan peserta didik saja, tapi seperti halnya pemerintah (daerah), mempunyai kewenangan yang sama dalam pengembangan pendidikan profesi,” kata Anton.
Penasihat Senior GIZ Indonesia Bidang Reformasi Sistem TVET Rudy Djumali mengatakan, pendidikan vokasi sistem ganda telah dilaksanakan sejak lama melalui kebijakan linking dan harmonisasi di bawah Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro. Namun, selama ini mereka menilai hal itu belum berhasil, karena mahasiswa program studi profesi hanya “dilempar” ke perusahaan. Sistem ganda mensyaratkan pendidikan dan pelatihan dengan muatan dan kualitas yang sama berlangsung di dua tempat, yaitu di industri dan sekolah/pendidikan kejuruan.
“Pembelajaran sebaiknya dilakukan di dua tempat: di sekolah kejuruan yang dipimpin oleh guru dan di industri dengan instruktur. “Selama ini (praktisi) hanya ‘dilempar’ ke perusahaan, sehingga kompetensi mahasiswa tidak berkembang, bahkan dianggap sulit,” kata Rudy.
Pendidikan Dan Pelatihan Vokasi Diakui Industri
Rudy mengatakan industri, belajar dari Jerman, mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keberhasilan pendidikan vokasi. Di sisi lain, masih terdapat situasi di Indonesia di mana sekolah dan industri saling menyalahkan atas ketimpangan angkatan kerja.
“Indonesia perlu langkah maju dalam meningkatkan daya saing. Pendidikan vokasi untuk penyiapan tenaga profesional sangatlah penting. Persiapannya memerlukan pendidikan profesional ganda yang berkualitas karena perkembangan teknologi yang pesat. Oleh karena itu, akses lebih didorong oleh permintaan, bukan pasokan. “Kalau mengandalkan pemerintah seperti sekarang, entah itu Merdeka Belajar atau kawin massal antara vokasi dan industri, akan tetap berbasis sekolah dan hasilnya tidak sesuai harapan,” kata Rudy.
Menurut dia, perlu dibentuk komite ahli nasional yang akan memberdayakan industri dan asosiasi seperti Kadin untuk bertanggung jawab terhadap pengembangan pendidikan profesi. Berinvestasi dalam pelatihan profesional yang tepat tidaklah sia-sia, karena pelatihan tersebut sesuai dan terfokus pada permintaan, yakni disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Jika mengandalkan pemerintah seperti sekarang, baik Merdeka Belajar atau perkawinan massal antara pendidikan vokasi dan industri, akan tetap berbasis sekolah dan hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan.
Apa Bedanya Kuliah Pendidikan Vokasi (diploma) Dengan Akademik (sarjana)?
Henrik Kuffner, pakar dari KADIN Indonesia, dan juga pakar pendidikan vokasi dari Jerman, mengatakan permasalahan koordinasi perlu diselesaikan. Sebab, banyak kementerian/lembaga yang terlibat, namun dilakukan secara individu, dan tidak ada tujuan jangka panjang untuk membangun sistem dan koordinasi yang baik. Soal koordinasi penguatan pendidikan vokasi sebenarnya bisa dijawab oleh Komisi Nasional Vokasi yang merupakan pusat pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di seluruh Indonesia.
“Penting juga untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa profesi ini merupakan pilihan yang baik bagi masa depan generasi muda Indonesia. Di sini, Kadin bersama pemerintah pusat dan daerah berupaya menciptakan ekosistem pendidikan profesional. “Termasuk melakukan sosialisasi kepada pelajar, keluarga, dan masyarakat dalam menentukan pilihan karir,” kata Hendrik.
Asisten Program Mitra IHK (Kadin) Trier Jerman, M. Reza Nurhardyansyah menjelaskan, perkembangan pendidikan vokasi di Jerman memiliki sejarah yang panjang. Di sana, pendidikan profesi dikembangkan dari bawah ke atas, yakni melalui Kadin yang tersebar di 79 lokasi. Selain itu, Pendidikan Profesi sedang berkembang dengan 130 kantor di seluruh dunia.
Pemerintah kemudian mempertegas hal tersebut dengan Undang-Undang Pendidikan Vokasi dan Vokasi yang pada intinya menempatkan tanggung jawab Kadin terhadap pengembangan pendidikan vokasi, khususnya bagi industri. Sedangkan SMK dikelola oleh negara atau swasta.
Pendidikan Vokasi: Solusi Untuk Mengurangi Pengangguran
Pelatihan profesional ganda ini berlangsung di dua tempat. Peserta magang pada perdagangan yang dimaksud harus berusia minimal 15 tahun tanpa batasan usia. Para siswa ini mengikuti program pendidikan dan pelatihan selama 2,5 hingga 3,5 tahun, sebagian besar pada sektor yang bergantung pada profesi yang dipilih, dan sekitar 30 persen (1 hingga 2 hari) di sekolah kejuruan yang standarnya disesuaikan dengan profesinya. 438.000 dari 2,1 juta perusahaan berpartisipasi dalam program magang.
Berkat pendidikan kejuruan ganda, pengangguran kaum muda di Jerman termasuk yang terendah di Uni Eropa. Rata-rata tingkat pengangguran di Uni Eropa sebesar 17 persen, dan di Jerman sekitar 7,5 persen. Daya saing Jerman tinggi secara global, pada tahun 2020 menjadi peringkat ketiga dunia.
Peringatan Hari Ulang Tahun Akademi Teknik Industri (ATMI) Surakarta ke-40 dimeriahkan dengan acara gerinda bersama atau penggilingan besi yang diikuti 1.500 peserta di kawasan pejalan kaki Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (29/11). /2008). Selain ATMI, peserta juga berasal dari berbagai sekolah profesi di Sol. Kegiatan yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) ini juga merupakan kampanye Solo sebagai kota vokasi, daerah yang berhasil mengembangkan pendidikan vokasi menjadi potensi yang kompetitif.
“Lulusan SMK ini bahkan mendapat jabatan lebih tinggi dibandingkan lulusan, karena kualitasnya terjamin. “Anak muda juga mendapat manfaat dari sistem pendidikan vokasi yang baik,” kata Reza.
Pendidikan Vokasi Dan Pendidikan Akademik, Serupa Tapi Tak Sama
Sementara itu, Y Wahyo Nursanto, Direktur IGI ATMI, mengatakan Politeknik ATMI Surakarta telah mengembangkan model sekolah vokasi satu atap dengan industri selama lebih dari 53 tahun. “Sebenarnya saya terpaksa melakukannya karena tidak ada jalan lain. Satu-satunya cara adalah dengan membangun industri di sekolah. Apakah model ini masih relevan di masa depan? Ini juga sulit karena industri ini berkembang pesat. Oleh karena itu ATMI mulai membuka diri dan bekerjasama dengan pihak lain untuk memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia, kata Wahyo.
Peralihan menuju tuntutan pendidikan profesi, kata dia, harus menjadi motor penggeraknya. Kadin harus mempunyai kewenangan untuk memimpin perubahan ini.
Industri Kadin Pendidikan kejuruan Jerman pengangguran pemuda fenomena kejuruan koneksi dan pencocokan berita dari dunia bisnis dan industri komisi kejuruan nasional pendidikan kejuruan ganda Panduan ini akan membantu Anda merencanakan studi Anda dari sekolah, mengidentifikasi bidang program studi universitas dan memilih kampus yang paling cocok untuk Anda.
Kapan waktu yang tepat untuk merencanakan kuliah? Identifikasi kepribadian, minat dan keterampilan dalam memilih program studi Panduan memilih program studi Perencanaan fakultas yang komprehensif Jadwal waktu selama bersekolah
Apa Itu Pendidikan Vokasi?
Pentingnya jurusan penelitian, jurusan pendidikan tinggi dan bidang profesi sejak usia dini di bidang budaya dan bahasa di bidang ekonomi dan bisnis di bidang ilmu-ilmu sosial di bidang kesehatan di bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) di bidang pendidikan di bidang pertanian, di bidang teknologi, di bidang komputasi dan teknik di bidang seni
Mengenal Jenis Perguruan Tinggi dan Universitas di Indonesia Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Kampus Yuk, pilih kampus yang memang cocok untukmu!
Tiga Cara Masuk Perguruan Tinggi Negeri : SNMPTN, SBMPTN dan Panduan Sukses Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Panduan Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Panduan Sukses Seleksi Mandiri PTN 2019.
Jenis Sekolah Layanan di Indonesia Mitos dan Fakta Sekolah Layanan Berbagai Tes dan Tips Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Layanan
Prospek Karir Pendidikan Vokasi Di Jenjang Smk
Bagaimana cara memilih sekolah swasta yang tepat? Panduan Lengkap Masuk Perguruan Tinggi Swasta: Jenis Tes Masuk dan Tipsnya
Jika kita berbicara tentang kuliah, pasti yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “lulusan”. Hal ini tidak mengherankan, karena sejak awal berdirinya perguruan tinggi identik dengan jenjang pendidikan strata 1 yang mengharuskan mempelajari suatu bidang tertentu selama kurang lebih empat tahun untuk memperoleh gelar.
Karena informasi yang tersedia untuk pendidikan kejuruan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pendidikan ilmiah, seperti gelar. Faktanya, masih banyak masyarakat yang salah kaprah dan menganggap bahwa pendidikan vokasi merupakan “pemborosan” bagi mereka yang tidak menyelesaikan gelar sarjana. Ah, itu tidak benar sama sekali!
Pendidikan akademik dan pendidikan profesi merupakan dua bentuk pendidikan tinggi yang berbeda. Pilihan yang satu tidak berarti lebih baik dari pilihan yang lain. Memilih program studi vokasi atau akademis bisa menjadi pilihan baik atau buruk bagi Anda jika Anda memilih salah satu yang tidak cocok untuk Anda. Oleh karena itu, ada baiknya pahami terlebih dahulu perbedaan antara pendidikan vokasi dan akademik sebelum memilih mana yang paling cocok untuk Anda.
Tak Kalah Dengan Sarjana, Ini Keunggulan Kuliah Pendidikan Vokasi
Berdasarkan undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi di Indonesia dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Bagi Anda yang baru tamat SMA/sederajat, Anda dapat memilih pendidikan tinggi akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademis pada bidang tertentu lebih fokus pada pembelajaran mengenai isu-isu yang berkaitan dengan penelitian dan inovasi sebagai bentuk penyelesaian masalah, sedangkan pendidikan vokasi pada bidang tertentu lebih fokus pada pembelajaran tentang peningkatan keterampilan siap kerja.
Keduanya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda, sehingga pendidikan akademis tidak lebih baik dari pendidikan vokasi – atau sebaliknya. Kedua jenis pendidikan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan ambisi Anda di masa depan. Jika Anda ingin memperdalam ilmu di bidang profesional dengan memahami teori dan mengeksplorasi fenomena di sekitar Anda, maka pendidikan akademik adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda ingin mendalami bidang karir yang berkembang sesuai kemampuan Anda bekerja di bidang tertentu, pelatihan vokasi adalah pilihan yang tepat.
Idealnya, pendidikan vokasi mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan industri saat ini sehingga mereka dapat dengan mudah mencari dan beradaptasi dengan pekerjaan setelah lulus.
Pengertian Pendidikan Vokasi Smk
Biaya pendidikan vokasi ui, jurnal pendidikan vokasi, pendidikan vokasi, apa yang dimaksud dengan asuransi pendidikan, pendidikan vokasi di indonesia, makalah pendidikan vokasi, apa itu pendidikan vokasi, pendidikan vokasi adalah, apa yang dimaksud asuransi pendidikan, pengertian pendidikan vokasi, contoh pendidikan vokasi, apa yang dimaksud pendidikan