Filsafat Pendidikan Menurut Para Ahli – – Secara linguistik (etimologis) kata filsafat berasal dari kata Yunani philosophia yang terdiri dari dua kata. Yang pertama adalah kata filia/philo/phlen yang berarti “cinta, kesenangan, kegembiraan” dan yang kedua adalah toko/shop yang berarti “kebenaran, kebijaksanaan (produk)”. Sebaliknya orang mengenal filsafat dari kata filsafat. Jadi bahasa filsafat adalah cinta, cinta pada kebajikan, cinta pada apa yang nyata. Sedangkan orang yang berbahagia, pecinta, pencinta kebenaran, hikmah dan kebijaksanaan disebut filosof.
Kebenaran yang diungkapkan di sini adalah kebenaran yang didasarkan pada kemampuan berpikir bawaan manusia. Karena Allah telah menganugerahkan salah satu keutamaan pada setiap makhluk kecuali manusia, yaitu keutamaan kecerdasan. Kelebihan tersebut dapat menjadikan laki-laki menjadi raja atau pemimpin dunia.
Filsafat Pendidikan Menurut Para Ahli
Definisi filsafat (etimologi) sering dikemukakan oleh para filosof dan pakar pendidikan Islam. Pengertian filsafat menurut para filosof Yunani,
Pdf) Filsafat Idealisme: Implikasinya Dalam Pendidikan
4. Al-Farabi mendefinisikan filsafat sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari, menelusuri atau mencari hakikat sejati dari segala yang ada (hakikat keberadaan). Intinya yang kami maksud hanyalah kebenaran yang tidak terlihat dari sudut pandang eksternal atau spiritual atau dari sudut pandang fisik. Namun sebagai ilmu yang mencari kebenaran spiritual, kebenaran yang diperoleh dari perpaduan perasaan, karya dan niat manusia didominasi oleh kemampuan nalar manusia. Sekaligus yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu di alam semesta yang mempunyai tiga makna, pertama, ada dalam kenyataan. Kedua, ini adalah opini. Ketiga, hal ini masih dalam kemungkinan
5. Berpikir filosofis dan mandiri bertujuan untuk menemukan hakikat kebenaran di balik alam semesta, hakikat manusia dan alam, berpikir sedalam-dalamnya, sebebas-bebasnya dan selengkap-lengkapnya.
6. Soegardo Poerbakwatja, Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab-sebab terdalam dari segala sesuatu berdasarkan pemikiran belaka.
7. Imam Barnadib yang filsafat ilmunya berupaya memahami segala sesuatu yang tampak dalam keseluruhan pengalaman manusia.
Menelisik Hubungan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan
Filsafat adalah suatu istilah yang digunakan untuk mengungkapkan usaha manusia melalui budi atau daya pikir, yang dianugerahkan manusia sebagai anugerah yang tak terbatas, yang melaluinya manusia dapat mengungkapkan segala rahasia Tuhan melalui berbagai dimensi alam.
Berdasarkan berbagai konsep yang dikemukakan oleh para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu mencari sebab, sebab, atau hakikat kegiatan/kegiatan berpikir manusia yang dilakukan secara mendalam dan benar kebenaran tentang segala sesuatu yang ada dalam ruang. .
Kata pendidikan berasal dari kata “terdidik” dan “terdidik”. Secara bahasa, pendidikan berarti latihan dan pendidikan (pengajaran, bimbingan, dan pengarahan), oleh karena itu secara etimologis pendidik, pendidikan adalah proses perubahan sikap, akhlak, dan tingkah laku seseorang melalui kegiatan pendidikan.
Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata Yunani pedagogia yang berarti pendidikan, dan kata pedagogi merujuk pada ilmu pendidikan. Pedagogi terdiri dari dua kata, pados dan past yang artinya saya membimbing, saya membimbing anak. Dari pengertian pendidikan di atas jelas terlihat bahwa pendidikan adalah upaya membimbing dan membimbing peserta didik agar dapat berkembang secara optimal menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
Pendidikan Membangun Peradaban: Pengertian Filsafat Pendidikan Oleh Para Ahli
A. Menurut John Dewey, pendidikan adalah proses melatih kemampuan dasar berpikir (akal), perasaan (emosi) dan watak manusia serta manusia pada umumnya. Artinya, pendidikan adalah sarana untuk mentransformasikan individu menjadi manusia yang beradab atau berbudaya alamiah, yang dikaruniai kemampuan pikiran dan hati, agar mampu memenuhi kebutuhannya. Membutuhkan
B. Ahmed D. Marimba merumuskan pengertian pendidikan sebagai bimbingan atau pelatihan sadar para pendidik menuju perkembangan fisik dan mental peserta didik menuju kepribadian hakiki. Menurut Ahmed de Marimba di atas menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan yang disengaja dengan perencanaan dan persiapan yang matang dengan berbagai alat yang diperlukan, siapa yang dilatih, alat belajar, kurikulum, dan sebagainya. Pendidikan tidak hanya ditujukan pada pembinaan dan orientasi jasmani/jasmani, tetapi juga pada orientasi spiritual (sifat, budi pekerti, moralitas) pribadi seutuhnya.
C. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia menjelaskan pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan spiritualitas keagamaan, pengendalian diri, budi pekerti, kecerdasan dan akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut hukum pendidikan di atas, saya percaya bahwa pendidikan adalah upaya matang dan terstruktur yang dirancang untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung bagi siswa untuk menemukan potensi mereka sepenuhnya. Dalam kondisi yang menguntungkan, peserta dapat memiliki wibawa dalam bidang keagamaan, mengendalikan emosi, memiliki kendali moral yang baik, memiliki pemahaman (intelektual) yang luas dan mendalam, serta menjadi ahli di bidang atau keterampilan yang diminatinya. Segala sesuatunya demi kepentingan pribadi siswa dan ia menjadi pribadi yang peduli terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.
Pandangan John Dewey Tentang Pendidikan
Pada alinea di atas telah dijelaskan dengan jelas mengenai pengertian pendidikan dan penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dilakukan secara sadar dan hati-hati serta terencana secara sistematis untuk membimbing peserta didik jasmani dan rohani. Memperoleh ilmu pengetahuan (intelektual), budi pekerti (moral) dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Secara keseluruhan, buku Filsafat Pendidikan Islam ini berupaya menjelaskan bagaimana sistem pendidikan Islam bersumber dari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. Buku ini mengungkap hakikat pendidikan Islam, aliran pendidikan Islam, sistem pendidikan Islam, dan pemikiran para ulama tentang pendidikan Islam yang ideal sebagai cara untuk mengatur, mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses pendidikan filsafat. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai amanat yang ingin dicapai. Dalam hal ini filsafat, filsafat pendidikan dan pengalaman manusia merupakan faktor yang sangat diperlukan. Filsafat pendidikan juga dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip filosofis dalam bidang pendidikan, yang menggambarkan aspek-aspek penerapan filsafat umum dan berfokus pada penerapan prinsip-prinsip dan keyakinan dalam filsafat umum untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan praktis.
Menurut John Dewey, filsafat pendidikan adalah terbentuknya fungsi-fungsi dasar yang berkaitan dengan daya berpikir (intelek) dan perasaan (sentimen) dalam hubungannya dengan fitrah manusia.
Menurut Thompson, filsafat mengacu pada melihat suatu masalah secara keseluruhan tanpa batasan atau implikasi. Jangan hanya melihat tujuan, metode atau alatnya saja, namun teliti juga pertanyaannya. Gagasan umum yang dikemukakan para filosof adalah berusaha menemukan hakikat permasalahan, sedangkan hakikat tersebut dapat dibakukan melalui mediasi (Arifin, 1993: 2).
Tugas Rutin Filsafat
Menurut Imam Barnadib (1993:3), filsafat pendidikan adalah ilmu yang merupakan hakikat permasalahan dalam bidang pendidikan. Baginya, filsafat pendidikan merupakan penerapan analisis filosofis pada bidang pendidikan.
Menurut filsuf Amerika Brubachen (Arif. 1993: 3), filsafat pendidikan ibarat meletakkan kereta di depan kuda, dan filsafat dianggap sebagai bunga dan bukan satu-satunya akar pendidikan. Filsafat pendidikan bersifat mandiri melalui keuntungan seperti halnya filsafat umum. Sekalipun hubungan ini tidak signifikan, namun yang terjadi adalah perpaduan antara cara pandang filsafat dan filsafat pendidikan, karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan pada semua tingkatan.
Untuk memahami lebih lengkap (jelas) mengenai filsafat pendidikan, ada baiknya kita melihat beberapa konsep yang berkaitan dengan pengertian pendidikan. Pendidikan merupakan suatu penuntun secara sadar bagi perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya manusia yang bersifat fundamental dan ideal. Individu fundamentalis atau idealis berarti individu yang memiliki kesadaran moral dan sikap mental untuk secara teguh dan sungguh-sungguh menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai, doktrin atau prinsip (filosofis) individu, masyarakat, dan cara hidup. Filsafat bangsa dan negara.
Dari sudut pandang John Dewey, pendidikan adalah proses melatih fungsi-fungsi dasar yang mendasar, yang meliputi: pemikiran manusia (intelektual) dan daya emosi (emotional) (Arifin, 1987: 1). Dalam pengertian ini, al-Saybani menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu upaya untuk mengubah perilaku individu dalam hidupnya, sebagai akibat dari kehidupan sosial dan kehidupan alam sekitarnya (al-Saybani: 1979; 399).
Pdf) Pendidikan Filsafat Untuk Anak? Pendasaran, Penerapan Dan Refleksi Kritis Untuk Konteks Indonesia
Lebih lanjut Soegarda Porwakawatja menjelaskan, pengertian pendidikan dalam arti luas mencakup segala tindakan dan upaya generasi tua untuk mentransfer pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan kepada generasi muda, guna mempersiapkan generasi muda generasi penerus bangsa. Memahami fungsi kehidupan jasmani dan rohani. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengembangkan dan memikul tanggung jawab moral atas segala perbuatannya (Poerwakawata, 1976: 214). Proses pendidikan merupakan proses perkembangan yang tepat. Selanjutnya yang dimaksud dengan proses perkembangan ini adalah kematangan alamiah dan perkembangan kepribadian manusia. Oleh karena itu, jelaslah bahwa makna pendidikan erat kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pendidikan di dunia tentunya tidak terlepas dari “mazhab filsafat pendidikan”. Namun tahukah Anda berbagai aliran filsafat pendidikan yang ada? Jika kamu
Aliran Filsafat Pendidikan Aliran Kritis adalah filsafat pendidikan yang bercita-cita untuk kembali kepada metode-metode pendidikan lama yang menegaskan keunggulannya demi kebaikan kehidupan manusia. Oleh karena itu hakikat filsafat pendidikan substantif adalah pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai budaya masa kini. Mata kuliah filsafat ini merupakan mata kuliah yang berbasis perkuliahan. Tujuan pendidikan adalah meneruskan warisan warisan budaya yang baik agar keberadaannya tidak hilang dan dapat diperoleh kembali.
Pentingnya pendidikan menurut para ahli, ilmu pendidikan menurut para ahli, fungsi pendidikan menurut para ahli, pengertian pendidikan menurut para ahli, pengertian pendidikan inklusi menurut para ahli, filsafat hukum menurut para ahli, filsafat menurut para ahli, pengertian ilmu pendidikan menurut para ahli, pendidikan menurut para ahli, pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli, teori pendidikan multikultural menurut para ahli, pengertian filsafat menurut para ahli