Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia Memicu Pemanasan Global – Karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, maka kebutuhan akan penyediaan pangan menjadi sangat penting. Negara agraris seperti Indonesia harus menyediakan pangan bagi penduduknya, namun juga bagi masyarakat global.
Pertanian jangka panjang selama puluhan tahun telah sangat mengurangi produktivitas tanah di Indonesia. Unsur hara tanah telah habis dan produksi pertanian menurun. Untuk meningkatkan produksi pertanian dalam jangka pendek, petani memilih menggunakan pupuk kimia (murni).
Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia Memicu Pemanasan Global
Dalam jangka panjang, pilihan ini akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat mengubah tingkat keasaman tanah. Tanahnya sangat asam atau basa. Akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan meningkatkan kimia tanah. Kondisi tanah seperti ini dapat membunuh mikroorganisme tanah yang seharusnya berperan dalam pertumbuhan tanaman. Tidak hanya tanah yang rusak, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan juga dianggap sebagai salah satu penyebab perubahan iklim.
E Lkpd Pemanasan Global_magfiroah
Di antara berbagai jenis pupuk yang digunakan petani, urea merupakan salah satu pupuk kimia yang paling populer. Pupuk urea mengandung nitrogen yang tinggi. Nitrogen merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman yaitu untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan pembentukan daun hijau. Meski menurun, hingga tahun 2017 konsumsi pupuk urea masih berkisar 4 hingga 5 juta ton per tahun, berdasarkan informasi Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI). Tingginya angka tersebut bukan hanya karena permintaan saja, namun juga karena adanya subsidi pemerintah terhadap penggunaan pupuk kimia sehingga harga pupuk kimia lebih murah dibandingkan pupuk organik.
Di sisi lain, urea merupakan sumber gas N2O, salah satu gas penyebab efek rumah kaca yang dikatakan ratusan kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida. Kesimpulan dari Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC) adalah bahwa untuk setiap 100 kilogram pupuk nitrogen yang diterapkan ke tanah, 1 kilogramnya akan mencapai atmosfer dalam bentuk gas N2O. pemupukan nitrogen tidak dilakukan dengan benar.
Cara tradisional yang dilakukan petani adalah dengan mengaplikasikan urea dengan cara disebar. Padahal urea mudah menyerap air dan cepat menguap. Metode pemurnian ini memungkinkan sebagian besar urea dicuci dengan air, menguap, atau bereaksi dengan oksigen membentuk asam. Nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, namun nitrogen yang tertinggal di dalam tanah mencemari tanah dan air. Karena mudah larut dalam air, nitrat masuk ke aliran air tanah.
Oleh karena itu, sejak beberapa tahun yang lalu, banyak penelitian baik di dunia yang mencoba mencari cara untuk meningkatkan efektivitas pupuk nitrogen dalam mengurangi polusi akibat penggunaan pupuk nitrogen, khususnya urea. Banyak peneliti menyarankan pemberian pupuk nitrogen dengan cara menanam di samping tanaman. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Tiongkok dan Jerman menunjukkan penurunan N2O, NH4 dan NO yang signifikan ketika urea ditanam 10-15 cm ke dalam tanah. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013-2014 pada budidaya padi melaporkan bahwa NO dan N2O berkurang sebesar 50% dibandingkan dengan pemberian urea melalui penyebaran. Dengan mengurangi pelepasan nitrogen ke atmosfer, berarti lebih banyak nitrogen tersedia bagi tanaman, sehingga meningkatkan produktivitas tanaman.
Rangkuman Ipa Kelas 7 Pemanasan Global
Hasil penelitian di atas merupakan gambaran bahwa dampak negatif pupuk kimia terhadap lingkungan juga dapat dikurangi dengan cara penerapan yang tepat. Sebaliknya, kita memerlukan metode “kembali ke alam” untuk memulihkan kondisi tanah. Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan oleh para pemerhati lingkungan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Mengapa usaha reboisasi hutan bisa mengurangi pemanasan global, mengapa pemanasan global dapat mengakibatkan tenggelamnya pulau pulau kecil, pemanasan global, penggunaan pupuk kimia, mengapa pemanasan global terjadi, artikel pemanasan global, pemanasan global warming, mengapa penggunaan bahan bahan kimia tertentu harus sesuai aturan, mengapa pemanasan global bisa terjadi, mengapa terjadi pemanasan global dan perubahan iklim, mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengapa pemanasan global dapat terjadi