Mengapa Seorang Guru Harus Memahami Psikologi Perkembangan Anak – Esanggul.ac.id, Mahasiswa dan lulusan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) harus memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, kemampuan akademik dan interaksi pengajaran yang sesuai dengan siswa.
Penting bagi calon guru untuk juga memahami karakteristik calon siswa, karena hal ini memudahkan dan membantu meningkatkan proses pembelajaran dalam kegiatan kelas.
Mengapa Seorang Guru Harus Memahami Psikologi Perkembangan Anak
Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang mengkaji permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan jiwa dan juga mengkaji aktivitas kejiwaan seseorang yang berkaitan dengan pendidikan sebagai suatu mata rantai disiplin yang dapat dikatakan penting untuk mengkaji permasalahan-permasalahan yang nantinya akan diajarkan atau menunjang proses siswa . .
Bukan Hanya Karena Seorang Guru
Dengan mencoba memahami keadaan pikiran siswa, guru dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Sangat penting bagi seorang guru untuk mengetahui dan mempelajari psikologi dalam pendidikan karena membantu menjadi lebih efektif dan merencanakan kegiatan belajar mengajar.
Psikologi merupakan gabungan dari kata “psyche” yang berarti semangat, dan “logos” yang berarti ilmu. Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya.
Kemudian menurut pengertian psikologi anak yaitu menurut Linda L. Dadoff (1991), psikologi perkembangan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur tubuh, perilaku, dan fungsi mental manusia melalui pembentukan. Penciptaan melalui pembuahan sampai kematian.
Sedangkan menurut Encuclopedia International, psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku anak dalam sejarah, perdebatannya adalah mengenai analisis unsur-unsur tingkah laku anak yang mungkin menjadi syarat terbentuknya suatu kompleks Sudah menjadi sifat orang dewasa untuk penuh harapan dan bertanggung jawab. Di pundak guru sekolah minggu. Guru Sekolah Minggu ikut bertanggung jawab dalam pembentukan dan pengembangan iman anak-anak Sekolah Minggu. Bicara soal keimanan, berkaitan dengan pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, untuk menjadi guru sekolah minggu Anda harus profesional, berkelas dan baik hati. Selain menjaga hati agar tetap menjaga motivasi yang benar, guru sekolah minggu harus membekali diri dengan berbagai ilmu dan keterampilan agar dapat mengabdi dengan sebaik-baiknya.
Pentingnya Memahami Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan Bagi Mahasiswa Pgsd
Salah satu ilmu yang perlu dipahami oleh guru sekolah minggu adalah psikologi perkembangan anak. Mengapa guru sekolah minggu perlu memahami psikologi anak? Jawaban saya adalah guru sekolah minggu tidak “mendapatkan gaya” ketika mengajar. Dalam terjemahan bebasnya, kehilangan gaya dapat diartikan sebagai situasi di mana seseorang tidak tahu harus berbuat apa. Jika Anda mengajar Sekolah Minggu, hal ini mungkin terjadi. Guru Sekolah Minggu bisa kehilangan gayanya jika tidak memahami psikologi anak. Contoh: Ketika seorang guru Sekolah Minggu mengajar kelas balita, ada satu anak yang terjatuh, satu anak lagi melompat-lompat, satu lagi anak berjalan keliling kelas seperti satpam di sekitar komplek perumahan. Jika guru Sekolah Minggu tidak memahami psikologi anak, maka ia hanya bisa menjadi tidak berdaya dan tidak berdaya, disebut juga datar. Misalnya mengajar kelas besar. Seorang anak muncul.
Atau sibuk dengan penanya. Jika guru Sekolah Minggu tidak memahami psikologi anak, bisa jadi ia akan kehilangan gayanya. Efek “out of style” tidak hanya membuat guru Sekolah Minggu merasa kewalahan atau sedih, tetapi juga membuat pelayanan menjadi tidak efektif, membingungkan anak-anak Sekolah Minggu, menimbulkan kekacauan di kelas, dan guru Sekolah Minggu menjadi bahan perbincangan . . Dalam konteks negatif, tujuan pelayanan tidak terpenuhi.
Secara sederhana psikologi anak dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga pra remaja. Umumnya anak-anak Sekolah Minggu berusia antara 0 dan 12 tahun, namun ada gereja yang memasukkan anak-anak SMA ke dalam kelompok Sekolah Minggu.
Walaupun dikelompokkan sedemikian rupa, namun usia bukanlah acuan utama karena usia seorang anak bukanlah jaminan ia akan tumbuh sesuai teori psikologi perkembangan anak. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh, budaya dan nilai keluarga, asupan gizi, stimulasi, lingkungan, kondisi internal anak, dan letak geografis tempat tinggal. Setiap anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, komunikasi-ucapan, dan moral-spiritual.
Manfaat Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Bagi Tenaga Pendidik
Anak Usia Dini Masa ini ditandai dengan perkembangan fisik motorik yang sangat pesat. Bayi yang sehat bergerak dengan normal karena tulang dan ototnya tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka suka berlari, melompat, memanjat, menendang dan melempar. Pada masa ini, kemampuan motorik halus anak juga berkembang pesat. Inilah sebabnya mereka menyukai gunting dan potongan yang tipis, kotor. Oleh karena itu, para guru Sekolah Minggu hendaknya tidak heran atau tersinggung jika anak-anak di kelasnya berperilaku seperti ini. Keterampilan dan kreativitas guru Sekolah Minggu akan menentukan nyaman atau tidaknya suatu kelas Sekolah Minggu.
Kegiatan sekolah minggu yang banyak menggunakan kerja positif dan serius merupakan pilihan yang tepat bagi anak-anak yang senang mengikuti kelas sekolah minggu. Pada tahap ini, perkembangan kognitif mereka juga mengalami percepatan. Periode ini disebut Zaman Keemasan.
). Anak sangat penasaran sehingga suka bertanya. Oleh karena itu, guru Sekolah Minggu harus memiliki tingkat kesabaran yang baik agar dapat melayani dengan baik, apalagi jika mereka terkesan terlalu banyak bicara karena bertanya atau berbicara.
Biasanya tidak tertarik pada aktivitas yang mengandalkan kemampuan motorik, seperti berjalan, merobek, atau menggigit. Mereka lebih tertarik pada aktivitas yang menggunakan kemampuan motorik kasar seperti berlari, melempar, atau menendang. Bermain bola dan berlari merupakan aktivitas motorik kasar yang disukai anak laki-laki. Anak perempuan juga menyukai olahraga lari dan lompat, meskipun tidak sebanyak anak laki-laki.
Pentingnya Psikologi Pendidikan Untuk Tenaga Pendidik
Tahap ini adalah tahap sekolah. Anak mulai bersosialisasi, terutama dengan teman sebayanya. Jika pada tahap sebelumnya mereka ingin berteman dengan lawan jenis atau sesama jenis, pada tahap ini mereka lebih memilih bermain dengan sesama jenis. Laki-laki bermain dengan laki-laki, perempuan bermain dengan perempuan.
Guru Sekolah Minggu meminta anak-anak untuk membayangkan diri mereka sebagai anak kecil dengan lima roti dan dua ikan, “Yesus dari 5.000 orang.” Guru Sekolah Minggu terakhir menanyakan apa yang akan mereka lakukan ketika Yesus meminta roti dan ikan.
Pada tahap ini, anak Sekolah Minggu sudah mampu berimajinasi dan memberikan umpan balik. Mereka juga bisa berpikir logis.
Diskusi kelompok yang dipadukan dengan presentasi kelompok merupakan metode pengajaran yang cocok digunakan di kelas ini, karena kemampuan berpikir mereka sangat baik. Selain itu, mereka mengembangkan kemampuan bekerja sama dan kepercayaan diri mereka dalam berbicara di depan umum.
Proses Perkembangan Anak Pada Siswa Sekolah Dasar
Tahapan ini dikenal dengan tahap pra remaja, namun ada pula yang sudah masuk dalam kategori remaja karena telah mengalami masa pubertas. Masa pubertas ditandai dengan menstruasi pada anak perempuan, dan mimpi basah pada anak laki-laki. Inilah saatnya hormon seks berkembang dan menjadi aktif. Kemampuan berpikir mereka sangat baik. Mereka mampu mengungkapkan secara verbal dan non-verbal apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan inginkan. Mereka sudah mempunyai kemampuan berpikir kritis untuk mencari solusi sehingga bisa menganalisa. Sangat mungkin terjadi kritik terhadap isi Alkitab. Oleh karena itu, guru Sekolah Minggu hendaknya bijaksana dalam menyikapi hal ini.
Anak pada usia ini cenderung lebih menghargai dan mempercayai pendapat temannya dibandingkan pendapat orang dewasa, termasuk orang tuanya sendiri. Umpan balik atau evaluasi rekan sangat penting bagi mereka. Ada yang mengatakan bahwa anak-anak pada tahap ini “sulit diajak bicara”, “pemberontak”, “emosional”, dan “tidak stabil”. Namun, mereka mempunyai banyak kemampuan. Misalnya: mampu berkomunikasi untuk menyelesaikan suatu masalah, mampu melakukan tugas-tugas yang sangat mengandalkan koordinasi motorik seperti memasak, mampu bekerja sama dalam tim, dan Mampu bekerja mandiri sebagai individu.
Ini adalah gambaran umum seorang anak pada setiap tahap perkembangannya. Namun setiap anak itu unik, oleh karena itu kita tidak bisa digeneralisasikan meskipun usia kita sama. (SRP)
Psikologi perkembangan, cara memahami psikologi seseorang, seorang guru, jelaskan mengapa seorang wirausaha harus memiliki jiwa kepemimpinan, mengapa seorang wirausaha harus memiliki jiwa kepemimpinan, kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, mengapa harus, mengapa seorang wirausaha harus membuat perencanaan sebelum mendirikan usaha, memahami psikologi anak, guru psikologi, mengapa seorang wirausaha harus kreatif, mengapa guru harus profesional