Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik – Pada artikel kali ini kita akan mempelajari tentang jenis-jenis larutan, khususnya larutan elektrolit dan non-elektrolit. Baca artikel ini sampai habis, yuk belajar! —
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Jadi, tahukah Anda larutan apa yang termasuk larutan elektrolitik? Jadi, apa yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit? Jika belum tahu, yuk kita bahas di artikel ini. Mendengarkan!
Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Sebelum membahas lebih jauh, pastikan Anda memahami solusinya terlebih dahulu. Sekarang larutannya merupakan campuran pelarut homogen atau tercampur baik berupa air dan zat terlarut.
Larutan Elektrolit: Pengertian, Contoh, Dan Jenis Jenisnya
Jika Anda bingung, solusinya bisa dipahami dari beberapa contoh. Larutan misalnya campuran air dan garam, air dan gula, atau campuran air dan urea.
Lalu apa itu larutan elektrolit dan non-elektrolit? Anda dapat melihat gambar percobaan konduktivitas listrik beberapa larutan di bawah ini.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Apabila dialiri arus listrik, larutan ini akan memberikan gejala berupa rasa terbakar ringan pada alat uji atau munculnya gelembung gas pada larutan.
Hasil percobaan ditunjukkan pada gambar (b) dan (c) yang menunjukkan bahwa lampu menyala dan terdapat gelembung gas dalam larutan. Nah, kedua jenis larutan ini bisa kita klasifikasikan sebagai larutan elektrolit, ya!
E Modul Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Berbasis Nos
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terdapat ion bebas yang berasal dari zat terlarut yang terurai menjadi ion. Gejala pertama dalam penentuan larutan elektrolitik adalah menyalanya alat uji atau munculnya gelembung-gelembung gas pada larutan.
Sebelum masuk ke pembahasan larutan non-elektrolit, yuk kenali dulu fungsi Bank Soal, yuk! Siapa tahu Anda bingung mencari latihan soal untuk meningkatkan kecerdasan, ini dia! Baca informasi lebih lanjut dengan mengklik banner ini!
Jadi, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengalirkan arus listrik, seperti terlihat pada hasil percobaan (a), dimana lampu alat uji dimatikan dan tidak ada gelembung gas yang dihasilkan dalam larutan.
Larutan nonelektrolit ini tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terdapat ion bebas dalam larutan, karena zat terlarut tidak terdisosiasi.
Kajian Kimia: Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit, Serta Terapannya
Jika melihat hasil uji larutan pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan listrik adalah larutan amoniak, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, kapur dan larutan H2S. Hal ini karena larutan jenis ini memberikan nyala api yang ringan dan gelembung gas.
Dalam situasi berikut, meskipun beberapa larutan tidak menyalakan lampu, namun menghasilkan gelembung gas, larutan tersebut masih diklasifikasikan sebagai larutan elektrolitik.
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Hal ini dikarenakan pada saat pengujian, larutan jenis ini tidak menyalakan lampu uji dan tidak menghasilkan gelembung gas pada larutan.
Sekarang coba perhatikan kembali larutan elektrolit yang diberikan. Ternyata larutan elektrolit ada yang memberikan gejala berupa lampu menyala pada alat uji dan ada pula yang tidak. Namun semuanya menimbulkan gejala konduksi listrik berupa gelembung gas.
Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya adalah HCl, air aki, air laut, dan air kapur.
Elektrolit yang tidak memberikan gejala terbakar ringan, namun menghasilkan gelembung gas merupakan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan amonia, larutan cuka dan larutan H2
Oleh karena itu, larutan elektrolit kuat merupakan solusi yang baik untuk menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan zat yang terlarut dalam larutan elektrolit kuat terdisosiasi sempurna atau terurai seluruhnya dalam air membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Jadi, ketika arus listrik yang merupakan arus elektron dilewatkan dalam larutan elektrolit kuat, maka elektron dapat terbawa melalui ion-ion dalam larutan dengan baik.
Laporan Praktikum Fisika Dasar L3
Sedangkan larutan elektrolit lemah merupakan larutan lemah dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit lemah terurai sebagian menjadi ion-ionnya, sehingga hanya sedikit ion yang terbentuk. Akibatnya elektron sulit bergerak dan listrik tidak mengalir dengan baik.
Nah, sekarang kamu sudah paham kan? Nah, kamu juga bisa belajar lebih banyak dengan tutor yang berpengalaman dan pastinya menyenangkan. Caranya cukup download aplikasinya, lalu berlangganan di Ruang Belajar 2 LARUTAN ELEKTROLIT Larutan elektrolit adalah larutan yang dibentuk oleh suatu zat elektrolit. Sedangkan elektrolit sendiri merupakan zat yang larut dalam air membentuk ion. Zat elektrolit yang larut sempurna dalam air disebut elektrolit kuat dan larutannya disebut larutan elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terdisosiasi sebagian membentuk ion dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang terbentuk disebut larutan elektrolit lemah.
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang dibentuk oleh zat non-elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit sendiri merupakan zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion, melainkan terurai dalam bentuk molekul.
Hal ini pertama kali dijelaskan oleh Svante August Arrhenius ( ), seorang ilmuwan asal Swedia. Arrhenius menemukan bahwa elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena larutan tidak mempunyai muatan keseluruhan, jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif. Atom atau kelompok atom yang mempunyai muatan listrik disebut ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Uji sifat-sifat larutan elektrolitik yang dapat menghantarkan listrik ini dapat dibuktikan secara eksperimental. Zat yang tergolong elektrolit adalah asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dll. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.
Pengertian, Jenis, Dan Contoh Larutan Elektrolit
Larutan non elektrolit terdiri dari zat non elektrolit yang tidak larut dalam air dan tidak terdisosiasi menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, tetap ada molekul yang tidak memiliki muatan listrik. Inilah sebabnya mengapa larutan non-elektrolitik tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non-elektrolitik yang tidak dapat menghantarkan listrik dapat dibuktikan dengan percobaan. Contoh larutan non elektrolit : Larutan gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO (NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dll.
7 Kekuatan elektrolit Kekuatan suatu elektrolit dicirikan oleh besaran yang disebut derajat ionisasi (α) Catatan: Elektrolit kuat mempunyai nilai α = 1, karena semua zat terlarut terdisosiasi menjadi ion-ion Elektrolit lemah mempunyai nilai α < 1, karena hanya sebagian saja yang terdisosiasi menjadi ion. Non-elektrolit mempunyai nilai α = 0, karena tidak ada yang terdisosiasi menjadi ion. Elektrolit kuat: α = 1 (terionisasi penuh) Elektrolit lemah: 0 < α < 1 (terionisasi sebagian) Non-elektrolit: α = 0 (tidak terionisasi)
Larutan yang dapat memberikan cahaya terang, mempunyai banyak gelembung gas, sehingga larutan ini merupakan elektrolit kuat. Secara umum, elektrolit kuat adalah larutan garam. Pada proses ionisasi, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion sehingga α = 1 (terurai sempurna). Anda juga harus tahu bahwa ada beberapa elektrolit kuat, termasuk asam dan basa. Misal: NaCl (aq) menjadi Na+(aq) + Cl-(aq) KI (aq) menjadi K+ (aq) + I – (aq) Ca(NO3)2 (g) menjadi Ca 2+ (aq) + 2NO3 – (aq) Di bawah ini adalah kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat. Kation: Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+ Anion: Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4 -, HSO4 -, CO3 2-, HCO3 –
Suatu larutan yang dapat memberikan nyala api redup atau tidak menyala, namun masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya, maka larutan tersebut merupakan elektrolit lemah. Ia memiliki konduktivitas yang buruk dan memiliki α (derajat ionisasi) yang kecil, karena sedikit larutan yang terdisosiasi (terionisasi). Ionisasi lebih sedikit, elektrolit lemah. Pada persamaan ionisasi elektrolit lemah yang ditandai dengan panah ganda (bolak-balik) berarti tidak semua molekul terdisosiasi (ionisasi tidak sempurna) Contoh: CH3COOH (aq) » CH3COO – (aq) + H + (aq) NH4OH (g) » NH4+( aq) + OH – (aq)
Pengertian, Ciri Ciri, Dan Contoh Larutan Elektrolit Kuat
10 Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain Contoh Senyawa Elektrolit Kuat Reaksi Ionisasi – terionisasi sempurna – menghantarkan arus listrik – menyala terang – terdapat gelembung gas NaCl, HCl, NaOH, H2SO4, KCl NaCl Na+ + Cl- NaOH Na+ + + 4OH – H2SO4 OH 2 H+ + SO42- KCl K+ + Cl- Elektrolit lemah – terionisasi sebagian – menghantarkan arus listrik – lampu padam – terdapat gelembung gas NH4OH, HCN, Al(OH)3 NH4OH NH4+ + OH- HCN H+ + CN- Al ( OH )3 Al3+ + 3OH- Non-Elektrolit – tidak terionisasi – tidak menghantarkan listrik – lampu tidak menyala – tidak ada gelembung gas C6H12O6, C12H22O11, CO(NH2)2 C2H5OH C6H12O6, C12H22O11 )OH (NH2O11)
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, seorang ahli kimia terkenal dari Swedia, mengajukan teori elektrolit yang masih hidup hingga saat ini meskipun ia hampir tidak mendapatkan gelar doktor di Universitas Upsala Swedia, karena ia menyatakan teori tersebut. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terbagi menjadi partikel bermuatan positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif). Muatan total ion-ion positif akan sama dengan muatan total ion-ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan adalah netral. Ion-ion ini bertanggung jawab untuk menghantarkan listrik
12 Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolitik. Larutan ini memberikan gejala berupa cahaya terbakar atau muncul gelembung-gelembung gas pada larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel bermuatan (kation dan anion).
13 Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday diketahui bahwa jika arus listrik melewati suatu larutan elektrolit maka akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Misalnya pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut. HCl(aq) → H+(aq) + Cl – (aq) Reaksi reduksi: 2H+(aq) + 2e- → H2
Pdf) Desain Praktikum Menggunakan Larutan Elektrolit Tester Untuk Menentukan Air Minum Layak Konsumsi Rev
Cara membuat larutan elektrolit, daya hantar listrik larutan elektrolit, apakah larutan kcl dapat menghantarkan listrik, larutan yang menghantarkan listrik, larutan elektrolit dan nonelektrolit, mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, materi larutan elektrolit dan non elektrolit, pengertian larutan elektrolit, contoh larutan elektrolit, larutan elektrolit, larutan elektrolit kuat, pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit